https://www.google.co.id/ |
Apa
itu Pariwisata?
Menurut etimologi
kata “pariwisata” diidentikkan dengan kata “travel” dalam
bahasa Inggris yang diartikan sebagai perjalanan yang dilakukan berkali–kali
dari satu tempat ke tempat lain. Atas dasar itu pula dengan melihat situasi dan
kondisi saat ini pariwisata dapat diartikan sebagai suatu perjalanan terencana
yang dilakukan secara individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain
dengan tujuan untuk mendapatkan kepuasan dan kesenangan (Sinaga, 2010:12).
Pariwisata menurut UU No.
9 Tahun 1990 adalah segala seuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk
pengusahaan, daya tarik dan atraksi wisata serta usaha-usaha yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pariwisata.
Pengertian tersebut
meliputi: semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata, sebelum dan
selama dalam perjalanan dan kembali ke tempat asal, pengusahaan daya tarik atau
atraksi wisata (pemandangan alam, taman rekreasi, peninggalan sejarah,
pagelaran seni budaya). Usaha dan sarana wisata berupa: usaha jasa, biro perjalanan,
pramu wisata, usaha sarana, akomodasi dan usaha-usaha lain yang berkaitan
dengan pariwisata.
Beberapa ahli
mengemukakan pengertian pariwisata, antara lain:
Oka A . Yoeti (Irawan,
2010:11), menjelaskan bahwa kata pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta,
yatu “…pari yang berarti banyak, berkali–kali, berputar–putar, keliling,
dan wisata yang berarti perjalanan atau bepergian”.
E. Guyer Freuler (Irawan,
2010:11), merumuskan pengertian pariwisata dengan memberikan batasan sebagai
berikut : “…Pariwisata dalam arti modern adalah
merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan
akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan menumbuhakan cinta
terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan
berbagai bangsa dan kelas manusia sebagai hasil dari perkembangan perniagaan,
industri, serta penyempurnaan dari alat–alat pengangkutan ”.
https://www.google.co.id/ |
Apa
itu Wisatawan?
Wisatawan merupakan
bagian yang tak terpisahkan dari dunia pariwisata. Wisatawan sangat beragam ,
tua-muda, miskin-kaya, asing-nusantara, semuanya mempunyai keinginan dan juga
harapan yang berbeda.
Jika ditinjau dari arti
kata “wisatawan” yang berasal dari kata “wisata” maka
sebenarnya tidaklah tepat sebagai pengganti kata “tourist” dalam
bahasa Inggris. Kata itu berasal dari bahasa Sansekerta “wisata” yang
berarti “perjalanan” yang sama atau dapat disamakan dengan
kata “travel” dalam bahasa Inggris. Jadi orang melakukan perjalanan
dalam pengertian ini, maka wisatawan sama artinya dengan kata “traveler” karena
dalam bahasa Indonesia sudah merupakan kelaziman memakai akhiran
“wan” untuk menyatakan orang dengan profesinya, keahliannya, keadaannya
jabatannya dan kedudukan seseorang (Irawan, 2010:12).
https://www.google.co.id/ |
Pariwisata merupakan
salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah.
Hal ini disebabkan pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembangunan Indonesia khususnya sebagai penghasil devisa negara di samping
sektor migas. Tujuan pengembangan pariwisata di Indonesia terlihat dengan jelas
dalam Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969, khususnya Bab
II Pasal 3, yang menyebutkan “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia
bersifat suatu pengembangan “industri pariwisata” dan merupakan bagian dari usaha
pengembangan dan pembangunan serta kesejahtraan masyarakat dan Negara” (Yoeti,
1996: 151).Berdasarkan Instruksi Presiden tersebut, dikatakan bahwa tujuan
pengembangan pariwisata di Indonesia adalah untuk meningkatkan pendapatan
devisa pada khususnya dan pendapatan negara dan masyarakat pada umumnya,
perluasan kesempatan serta lapangan kerja, dan mendorong kegiatan-kegiatan
industri penunjang dan industri-industri sampingan lainnya. Serta
memperkenalkan dan mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia.
Selain itu juga meningkatkan persaudaraan/persahabatan nasional dan
internasional.
Dalam tujuan di atas,
jelas terlihat bahwa industri pariwisata dikembangkan di Indonesia dalam rangka
mendatangkan dan meningkatkan devisa negara (state revenue). Dengan kata lain,
segala usaha yang berhubungan dengan kepariwisataan merupakan usaha yang
bersifat komersial dengan tujuan utama mendatangkan devisa negara. Di samping
itu, pengembangan kepariwisataan juga bertujuan untuk memperkenalkan dan
mendayagunakan keindahan alam dan kebudayaan Indonesia. Ini berarti,
pengembangan pariwisata di Indonesia tidak telepas dari potensi yang dimiliki
oleh Indonesia untuk mendukung pariwisata tersebut. Indonesia memiliki
keragaman budaya yang sangat menarik. Keragaman budaya ini dilatari oleh adanya
agama, adat istiadat yang unik, dan kesenian yang dimiliki oleh setiap suku
yang ada di Indonesia. Di samping itu, alamnya yang indah akan memberikan daya
tarik tersendiri bagi wisatawan baik itu alam pegunungan (pedesaan), alam bawah
laut, maupun pantai.Kebudayaan Indonesia agar bisa dinikmati sebagai daya tarik
bagi wisatawan memerlukan sarana pengungkap. Artinya, agar orang lain memahami
kebudayaan Indonesia diperlukan suatu alat pengungkap yang mampu
mendeskripsikan kebudayaan itu secara utuh. Alat pengungkap kebudayaan itu
tiada lain bahasa, yang dalam hal ini adalah bahasa Inggris.
Penguasaan bahasa
asing oleh pelaku pariwisata tidak
merata oleh karena latar belakang yang berbeda dalam pendidikan serta job
description pada setiap pelaku pariwisata. Sementara itu bahwa penguasaan
bahasa asing yang baik banyak mempengaruhi perkembangan dalam industri
pariwisata untuk menampung dan melayani tamu-tamu mancanegara. Peran serta
pelaku wisata baik swasta dan pemerintah maupun masyarakat sangat membantu
kemajuan industri pariwisata ditopang oleh SDM yang baik dengan kemampuan
bahasa inggris yang baik pula serta
ketersediaan sarana dan prasarana yang baik pula tanpa melupakan peluang di
masa depan akan semakin memajukan industri pariwisata di Indonesia.
Industri pariwisata
sebagai salah satu penghasil devisa Negara non migas dibidang jasa saat ini
semakin digalakkan oleh pemerintah melalui program promosi di dalam dan luar
negeri. Selain itu industri dan jasa pariwisata tentu tidak terlepas dari tamu
– tamu mancanegara yang berkunjung ke suatu Negara dalam kegiatan bisnis, tamu
Negara, penelitian, perjalanan individual dan
perjalanan secara berkelompok. Dalam hal ini tentu dibutuhkan suatu penguasaan
bahasa asing yang baik sehingga penyampaian informasi kepariwisataan berhasil
dengan baik serta dapat meningkatkan kegiatan kepariwisataan dalam berbagai
hal. Untuk itu maka dibutuhkan keahlian serta penguasaan bahasa yang baik bagi
para pelaku pariwisata seperti guide, waiter, waitress, receptionist, ticket
seller, dan lain - lain dalam industri pariwisata.
https://www.google.co.id/ |
https://www.google.co.id/ |
Di Indonesia kendala
bahasa asing adalah salah satu permasalahan yang dapat terjadi dalam industri
pariwisata. Kemampuan berbahasa asing bagi pelaku pariwisata belum merata dan
masih terbatas pada high level management
atau perorangan. Maka dari hal itu dibutuhkan suatu usaha untuk
penguasaan bahasa asing baik secara individual (otodidak) ataupun secara
kelompok (kursus).
Bahasa Inggris sebagai
bahasa asing di Indonesia pada dasarnya telah diajarkan sejak pendidikan dasar.
Akan tetapi permasalahan yang sering terjadi bahwa bahasa tersebut belum dapat
diaplikasikan secara baik dan tidak biasa diterapkan. Dapat diterima bahwa
masih banyak para pelajar (learners) terjebak dalam penguasaan gramatikal
bahasa serta tehnik atau metode pengajaran yang masih belum terinovasi dan
terimprovisasi. Persoalan yang lain bahwa bahasa asing tidak atau belum
terakomodir diimplementasikan dalam kehidupan sehari – hari. Efek yang muncul
dari keadaan tersebut adalah masyarakat serta para akademisi banyak yang
tertinggal dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi serta industri
pariwisata.
https://www.google.co.id/ |
Oleh karena hal tersebut
diatas, maka dibutuhkan pelatihan dan penguasaan bahasa asing yang baik dengan
cara yang inovatif serta aplikatif dengan proses kegiatan yang bersifat mutual,
comprehensive, relax serta berkesinambungan. Sehingga hasil yang diharapkan
bagi para pelajar (learners) adalah langsung dapat mengimplementasikannya dalam
kegiatan pendidikan dan bisnis terutama dalam industri pariwisata.
Kesimpulannya, mahasiswa sastra Inggris sebagai ahli bahasa, penting untuk mendalami ilmu kepariwisataan di era globalisasi kini, dan keduanya saling berkesinambungan, Kepariwisataan memerlukan seorang ahli bahasa dalam berkomunikasi dengan turis.
0 comments:
Posting Komentar