Lembut embun telah mengetuk..
mengecup tawa di dalam hati
Oh.. sejuknya bersemi diawal musim cinta
Tatkala dingin menetap membekukan syaraf
Riak embun menemani setiap harunya
Kusentuh embun di angan
Namun sinar menghalanginya
Gumamku dalam kalbu, hanya menjadi serapah tak bertuan..
Namun lagi embun menyentuh manis kalbu ini
Sudut bibir ini menahan.. namun tak tertahan
Kalbu ini menggelora
Dalam rangkaian suka
Oh.. dapatkah angin membisikkan kalbu?
Septi Lastiani
DeveloperCras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.
0 comments:
Posting Komentar